Obligor, juga dikenal sebagai debitur, adalah orang atau entitas yang secara hukum atau kontraktual berkewajiban memberikan manfaat atau pembayaran kepada orang lain.
Dalam konteks keuangan, istilah “obligor” mengacu pada penerbit obligasi yang terikat kontrak untuk melakukan semua pembayaran pokok dan pembayaran bunga atas hutang yang belum dibayar.
Penerima manfaat atau pembayaran dikenal sebagai penerima (obligee).
Selain pembayaran bunga dan pokok yang disyaratkan, banyak pemegang utang perusahaan juga secara kontrak diharuskan untuk memenuhi persyaratan lain.
Dalam obligasi, ini disebut covenant (perjanjian) dan diuraikan dalam penerbitan obligasi awal antara obligor dan obligee.
Obligor dalam Konteks Perusahaan
Perjanjian (covenant) dapat berupa afirmatif atau negatif.
Perjanjian afirmatif adalah sesuatu yang wajib dilakukan obligor, seperti keharusan untuk mencapai tolok ukur kinerja tertentu.
Perjanjian negatif bersifat membatasi atau menghentikan obligor melakukan sesuatu, seperti merestrukturisasi kepemimpinan organisasi.
Jika perjanjian dilanggar oleh obligor, obligasi bisa menjadi tidak valid dan membutuhkan pembayaran segera, atau kadang-kadang dapat dikonversi menjadi kepemilikan ekuitas.
Karena penerbitan obligasi adalah kewajiban kontraktual, obligor mungkin hanya memiliki sedikit kelonggaran dalam hal menunda pembayaran pokok, pembayaran bunga atau mengelak dari perjanjian.
Setiap keterlambatan pembayaran bunga dapat diartikan sebagai wanprestasi bagi penerbit obligasi, suatu peristiwa yang dapat memiliki dampak besar dan konsekuensi jangka panjang untuk kelangsungan bisnis.
Akibatnya, sebagian besar obligor obligasi menanggapi kewajiban utangnya dengan sangat serius.