Kreditur (creditor) adalah perorangan atau perusahaan yang menyediakan kredit kepada orang atau perusahaan lain.
Sebagai contoh, seseorang mengambil hipotek atau pinjaman mobil di bank, maka bank berperan sebagai kreditur.
Tetapi jika seseorang membeli obligasi yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau lembaga lain, orang tersebut berperan sebagai kreditur karena uang yang dibayar untuk membeli obligasi sebenarnya merupakan sebentuk pinjaman kepada penerbit obligasi.
Kreditur/kreditor dapat diklasifikasikan sebagai pribadi atau riil.
Orang yang meminjamkan uang kepada teman atau keluarga adalah kreditur pribadi.
Kreditur riil seperti bank atau perusahaan keuangan memiliki kontrak hukum dengan peminjam.
Kontrak hukum biasanya meliputi hak untuk mengklaim aset riil debitur (mis., real estate atau mobil) jika gagal membayar kembali pinjaman.
Bagaimana Kreditur Menghasilkan Uang?
Kreditur (creditor) menghasilkan uang dengan membebankan bunga atas pinjaman yang mereka tawarkan kepada klien.
Misalnya, saat meminjamkan 5 juta dengan tingkat bunga 10%, kreditur akan mendapatkan uang sebesar 500 ribu dalam bentuk bunga.
Namun, kreditur juga terpapar risiko bahwa peminjam tidak dapat membayar kembali pinjamannya.
Untuk membatasi risiko, sebagian besar kreditur mensyaratkan jaminan dan memeriksa catatan kelayakan kredit peminjam.
Peminjam dengan skor kredit tinggi dianggap berisiko rendah bagi kreditur, dan sebagai akibatnya, peminjam mungkin mendapatkan suku bunga rendah.
Sebaliknya, peminjam dengan skor kredit rendah lebih berisiko bagi kreditur, dan untuk mengatasi risiko mungkin dibebankan suku bunga yang lebih tinggi.
Apa yang Terjadi jika Pinjaman Macet?
Jika tidak menerima pelunasan, kreditur memiliki beberapa opsi yang bisa dilakukan.
Kreditur pribadi yang tidak mendapatkan kembali pinjamannya dapat mengklaimnya sebagai kerugian pada laporan pajak penghasilan mereka, meskipun harus melakukan upaya penagihan terlebih dahulu.
Kreditur seperti bank dapat menyita agunan seperti rumah dan mobil untuk melunasi pinjaman, atau membawa debitur ke pengadilan atas hutang tanpa jaminan.
Pengadilan kemudian bisa memerintahkan debitur untuk membayar atau mengambil tindakan lain.