Korean Composite Stock Price Indexes (KOSPI) merupakan serangkaian indeks yang melacak keseluruhan Bursa Efek Korea dan komponen-komponennya.
Indeks ini menggunakan rata-rata tertimbang (weighted average) berdasarkan perhitungan pasar untuk menghitung nilai indeks.
Indeks KOSPI yang paling terkenal adalah KOSPI 200, yang terdiri dari 200 perusahaan publik terbesar yang diperdagangkan di Bursa Korea.
KOSPI 200 melacak sekitar 70% dari nilai pasar Bursa Efek Korea secara keseluruhan.
Indeks ini dianggap sebagai barometer gerakan keseluruhan pasar saham Korea dan digunakan untuk patokan kinerja investor dan dana investasi di pasar Korea karena komponennya adalah saham berkapitalisasi besar.
Beberapa varian KOSPI meliputi KOSPI 100 yang berfokus pada mid-caps, dan KOSPI 50 yang mewakili small-caps.
KOSPI juga mengacu pada kelompok indeks yang melacak industri tertentu termasuk bahan kimia dan bank, serta KODI index yang berspesialisasi dalam saham dividen.
KOSPI muncul pula pada beberapa produk lain yang melacak harga berjangka, opsi, dan obligasi negara.
Perhatikan bahwa sementara KOSPI mengacu pada seluruh keluarga indeks, banyak pelaku pasar menyebut KOSPI 200 sebagai KOSPI saja.
Sejarah KOSPI 200
KOSPI 200 mulai diperdagangkan pada awal Januari 1983 dengan nilai 122,52.
Nilai dasarnya, yang diindeks hingga 4 Januari 1980, adalah 100.
KOSPI 200 naik lebih dari 8 kali lipat ke nilai lebih dari 1.000 pada April 1989, kira-kira dua tahun setelah krisis keuangan Asia.
Nilai indeks melonjak ke 1.997,06 pada ulang tahun ke-30 pada akhir 2012, hanya tertinggal dari Bursa Efek Hong Kong dan Bursa Efek Taiwan dalam jangka waktu yang sama.
Tanggal penting untuk KOSPI meliputi tanggal 17 Juni 1988, ketika naik sekitar 8,5%, persentase kenaikan satu hari terbesar.
Indeks ini juga turun lebih dari 12% pada 12 September 2001, sehari setelah serangan teroris 11 September di AS.
Indeks ditutup di atas 2.000 untuk pertama kalinya pada 24 Juli 2007.