Indikator ekonomi (economic indicator) adalah data ekonomi, biasanya skala makroekonomi, yang digunakan oleh analis untuk menafsirkan kemungkinan investasi saat ini atau masa depan atau untuk menilai kesehatan ekonomi secara keseluruhan.
Indikator ekonomi memiliki banyak jenis, namun data tertentu yang dikeluarkan oleh pemerintah dan organisasi nirlaba telah banyak diikuti.
Indikator tersebut termasuk namun tidak terbatas pada: indeks harga konsumen (IHK), produk domestik bruto (PDB), angka pengangguran dan harga minyak mentah.
Indikator ekonomi adalah statistik kunci yang menunjukkan arah ekonomi.
Sementara jenis indikator bisa sangat banyak, terdapat tiga kategori indikator ekonomi utama: leading indicator, coincident indicator dan lagging indicator.
Leading indicator, seperti consumer durables, net business formations dan harga saham, digunakan untuk memprediksi pergerakan ekonomi masa depan.
Coincident indicator, yang meliputi hal-hal seperti PDB, tingkat penyerapan tenaga kerja dan penjualan eceran, dianggap berhubungan dengan aktivitas ekonomi tertentu.
Akhirnya, lagging indicator, seperti produk nasional bruto, IHK, tingkat pengangguran dan tingkat suku bunga, hanya terlihat setelah aktivitas ekonomi tertentu terjadi.
Sebagian besar indikator ekonomi diumumkan pada jadwal yang spesifik, sehingga memungkinkan investor mempersiapkan dan merencanakan tindakan pada waktu-waktu tertentu di bulan dan tahun tersebut.
Masalah dengan Indikator Ekonomi
Indikator ekonomi hanya berguna jika seseorang menafsirkannya dengan benar.
Sejarah menunjukkan korelasi kuat antara pertumbuhan ekonomi, yang diukur dengan PDB, dan pertumbuhan laba perusahaan.
Namun, menentukan apakah sebuah perusahaan dapat menumbuhkan pendapatannya berdasarkan satu indikator PDB hampir tidak mungkin dilakukan.
Indikator memberikan tanda, namun investor harus menggunakan kombinasi indikator ekonomi untuk mendapatkan pandangan lebih menyeluruh.