Harga penawaran (bid) adalah harga yang bersedia dibayar oleh pialang atau pelaku pasar atas suatu produk sekuritas, seperti saham atau obligasi, pada waktu tertentu.
Di pasar real estat, harga penawaran adalah harga yang ditawarkan pembeli untuk membayar suatu properti.
Dasar Bid
Harga penawaran (bid) adalah harga saham untuk pembeli, sedangkan harga permintaan (ask) mewakili harga yang bersedia diterima oleh penjual pada suatu perdagangan.
Selisih matematis antara penawaran (bid) dan permintaan (ask) dikenal sebagai “spread.”
Ketika menyelesaikan pembelian pada harga penawaran, baik bid maupun ask dapat naik ke level yang lebih tinggi secara signifikan untuk transaksi selanjutnya, jika penjual merasakan permintaan yang kuat.
Tentang Spread
Spread antara bid dan ask adalah indikator penawaran dan permintaan yang andal.
Secara sederhana: semakin besar minat investor, semakin sempit spreadnya.
Dalam perdagangan saham, spread secara konstan bervariasi karena pembeli dan penjual dicocokkan secara elektronik.
Misalnya, spread Rp. 250 pada harga saham Rp. 10 ribu sama dengan 2,5%. Tetapi spread menyusut menjadi hanya 0,25% jika harga saham melonjak ke Rp. 100 ribu.
Dalam valuta asing, spread standar bid-ask antar bank untuk EUR/USD adalah antara dua hingga empat pip.
Spread tersempit biasanya terjadi pada pagi hari di New York ketika pasar Eropa secara bersamaan mulai beroperasi.
Contoh Kasus tentang Harga Penawaran
Harga penawaran (bid price) seringkali dirancang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dari entitas yang mengajukan penawaran.
Misalnya, jika harga permintaan suatu barang adalah 1000, dan pembeli hanya ingin membayar 900 untuk barang tersebut, si pembeli mungkin akan mengajukan tawaran 800, dan berharap terjadi kompromi dan barang terjual dengan harga 900.
Ketika beberapa pembeli mengajukan penawaran, kondisi ini dapat berkembang menjadi perang penawaran, di mana dua atau lebih pembeli saling mengajukan tawaran yang lebih tinggi.
Misalnya, suatu perusahaan menetapkan harga 5000 untuk produknya.
Bidder (penawar) A mungkin mengajukan penawaran sebesar 3000. Sebagai respon, bidder B mungkin mengajukan 3500.
Karena membutuhkan barang tersebut, bidder A mungkin akan meningkatkan penawaran menjadi 4000.
Akhirnya, harga jual akan tercapai saat salah satu pembeli tidak bersedia mengajukan penawaran lebih tinggi dari rivalnya.
Kondisi ini akan menguntungkan bagi penjual, karena memberi tekanan kepada kedua pembeli untuk membayar harga yang lebih tinggi daripada jika hanya ada satu calon pembeli.