Fortune 500 adalah daftar tahunan majalah Fortune yang berisi 500 perusahaan AS terbesar yang diberi peringkat berdasarkan total pendapatan untuk tahun fiskal berjalan.
Daftar ini dikompilasi menggunakan data pendapatan terbaru perusahaan publik dan swasta di Amerika Serikat.
Menjadi salah satu perusahaan Fortune 500 secara luas dianggap sebagai tanda prestise.
Dasar Penetapan Fortune 500
Fortune 500 mensurvei perusahaan-perusahaan berbadan hukum dan beroperasi di Amerika Serikat yang memasukkan laporan keuangan ke lembaga pemerintah.
Perusahaan yang disurvei mencakup perusahaan publik dan perusahaan pribadi.
Daftar akan mengecualikan perusahaan swasta yang tidak mengajukan laporan keuangan, perusahaan asing, perusahaan AS yang dikonsolidasikan oleh perusahaan lain, dan perusahaan yang lalai melaporkan laporan keuangan penuh untuk setidaknya tiga perempat dari tahun fiskal berjalan.
Lebih dari 1.800 perusahaan Amerika telah masuk dalam daftar Fortune 500 sepanjang sejarahnya.
Perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune 500 telah berubah secara dramatis sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1955.
Merger dan akuisisi, pergeseran dalam output produksi, dan kebangkrutan telah membuat perusahaan keluar dari daftar.
Dampak resesi juga dapat menghilangkan banyak perusahaan dari sektor individu.
Daftar Fortune 500 seringkali menjadi pertanda kuatnya ekonomi atau tanda telah terjadi pemulihan ekonomi setelah terjadi periode kinerja buruk.
Sejarah Fortune 500
Pada tahun 1955, daftar Fortune 500 pertama kali diterbitkan, yang diawali oleh gagasan Edgar P. Smith, asisten redaktur pelaksana majalah Fortune.
Awalnya, daftar Fortune 500 hanya berisi perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur, pertambangan, dan energi, sehingga membatasi akses bagi banyak perusahaan besar lain.
Dalam daftar Fortune 500 tahun 1955, General Motors (GM) adalah perusahaan teratas dengan pendapatan tahunan sebesar $9,8 miliar.
Perubahan Besar Tahun 1994
Pada tahun 1994, Fortune 500 mengalami perubahan besar.
Pada awalnya, kriteria perusahaan yang disurvei hanya mencakup yang berberak di bidang manufaktur, pertambangan, dan energi.
Mulai tahun 1994, perusahaan jasa untuk pertama kalinya mulai dimasukkan. Perubahan ini sangat memengaruhi daftar Fortune 500 untuk selanjutnya.
Misalnya, pada tahun itu, perusahaan jasa mengisi 291 tempat dari 500 entri.
Tiga dari perusahaan jasa yang baru dimasukkan bahkan bertengger di daftar 10 teratas.
Wal-Mart berada di nomor 4, AT&T nomor 5, dan Sears Roebuck & Co. di nomor 9.