Sampai hari ini Gaza masih membara. Gaza adalah kota tua. Orang pertama menapakkan kaki sekurangnya 15 abad sebelum kelahiran Isa.
Kota dengan sejarah purba, setua usia kota. Adalah orang Kan`an yang kemudian menjadi nenek moyang bangsa Mesir yang pertama berdiam disana. Menurut ahli, Gaza berasal dari akar bahasa Kan`an yang berarti “kuat”.
Penguasa besar dunia saling silih berebut wilayah itu hingga sejarah panjang Gaza dipenuhi cerita penaklukan. Menguasai, dikuasai, terusir, mengusir.
Sampai hari ini Gaza masih meneruskan kepedihan panjang itu. Sebuah bangsa yang sudah terusir dan berdiaspora, mendadak datang dan mengaku sebagai pemiliknya.
Bangsa itu, Israel, memang akhirnya mundur dari Gaza, namun dengan tetap mempertahankan kontrol atas garis pantai dan wilayah udara, serta mempunyai hak mengadakan operasi militer jika mereka merasa itu diperlukan.
Inilah yang kemudian terjadi hari ini. Dengan dalih mempertahankan diri mereka mengerahkan kekuatan militer raksasa seakan menghadapi negara besar dan kuat.
Ini yang kemudian mengaburkan pembenaran membela diri. Membela diri dari siapa? Dari lemparan batu anak-anak remaja?
Membela diri hanya pantas disematkan kepada pihak yang terancam eksistensinya. Yang tanpa upaya pembelaan akan menuju pada kepunahan. Sedang Israel sama sekali tidak terancam punah. Mereka justru kini kekuatan terbesar di sekeliling wilayah.
Apalagi jika alasan pembelaan ini tidak memilih sasaran. Tanyakan pada 1000 lebih korban yang hanya ingin hidup tentram tanpa gangguan. Tanyakan pada anak dan perempuan malang yang tidak menahu hingga tiba-tiba Izrail datang seiring bunyi ledakan. Manusia-manusia kecil yang cuma ingin menjalani hidup bahagia di tanah yang merdeka.
Tapi karena aksi tanpa pilih, mendadak semua terenggutkan. Dan jangan harap orang yang ditinggalkan akan lupa begitu saja. Di dalam dada mereka niscaya tumbuh dendam tebal yang semakin membikin kusut lingkaran kekerasan.
Kota yang jadi wilayah kerajaan Daud sampai hari ini masih mengepulkan asap ledakan. Menyisakan prihatin atas jatuhnya korban yang tak perlu.
Semoga ini bukan karena Gaza bertakdir memiliki sejarah penaklukan dan perang selamanya.[]
Tulisan terkait:
Sumber gambar: http://granfalloon.files.wordpress.com/2008/01/gaza3.jpg