Menuju Indramayu Bisa
Halaman berikut berisi tanya jawab seputar pencalonan dan berbagai isu di Indramayu yang menjadi pandangan pribadi saya selaku caleg DPRD Indramayu.
Sebagai konstituen, Bapak, Ibu dan Rekan memiliki hak untuk mengetahui pemikiran calon wakil yang hendak dipilih.
Dengan mengetahui pemikiran calon anggota DPRD, diharapkan kita semua mampu memilih sosok yang tepat dan memiliki kompetensi serta tidak melibatkan politik uang.
Seputar Pencalonan dan Strategi Kampanye
1. Kenapa Anda memilih menjadi caleg? Padahal latar belakang Anda adalah profesional pertambangan?
Jawab:
Alasannya sederhana saja, saya ingin memberi manfaat dan ikut turun tangan.
Sedih rasanya melihat Indonesia dan khususnya Indramayu tidak bergerak maju karena dikelola orang tidak kompeten dan bermoral rendah.
Biarlah dunia pertambangan diurus oleh rekan-rekan saya yang lain. Dengan latar belakang pendidikan dan profesional yang saya miliki, saya ingin berkontribusi di lapangan yang biasanya dijauhi oleh kebanyakan sejawat saya yaitu bidang sosial politik.
2. Dari sekian puluh kursi yang ada di DPRD apa bisa membuat perubahan di Indramayu hanya dengan segelintir orang seperti Anda?
Jawab:
Mungkin memang bukan perubahan besar, mengingat partai berkuasa berpeluang untuk tetap dominan plus fungsi DPRD yang di legislatif, bukan eksekutor kebijakan.
Cuma, yang penting bukan 1 atau 2 anggota DPRD, melainkan sebuah semangat dan inspirasi bahwa tidak semua penyelenggara negara adalah bangsat. Bahwa Indramayu masih bisa diselamatkan karena adanya orang yang peduli.
Seperti kata pepatah, lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuki kegelapan.
3. Apa strategi kampanye Anda dalam pemilu legislatif 2014?
Jawab:
Strategi kampanye saya antara lain adalah dengan bentuk lembar sosialisasi seperti ini, serta mengenalkan diri di berbagai forum online dengan saling bersambung rasa dan berdiskusi.
Saya ingin mengembalikan khittah pileg pada memilih profil dan kemampuan, bukan memilih karena sudah memberi kaos, kalender, atau amplop uang. Jadi saya berusaha memperkenalkan ini profil saya dan apa yang saya pikirkan.
Dengan cara ini saya tidak perlu jor-joran, jadi tidak perlu ada yang harus ‘ditebus’ sekiranya nanti diberi mandat.
4. Apakah dengan tidak menggunakan money politk Anda dapat menang?
Jawab:
Tidak menggunakan money politic mudah-mudahan tetap bisa menang. Selama masih ada warga Indramayu yang peduli, harapan tetap ada.
Secara sederhana, money politic berarti seorang calon menjanjikan imbalan tertentu (uang, barang, dll) agar pemilih memilih dirinya.
Seperti bisa dilihat, disini saya tidak menjanjikan apa-apa. Saya hanya menampilkan profil, rekam jejak, dan kemauan untuk bertukar pikiran, serta janji untuk bekerja sepenuh hati.
Hal ini akan saya lakukan di tempat lain juga, baik dalam forum online atau offline.
Secara singkat, saya ingin membawa tema kampanye yang mendidik dan mencerahkan, berbeda dengan cara kotor yang biasa dilakukan sebagian calon yang lain.
Seputar Indramayu
1. Karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) Indramayu masih sangat kecil, bagaimana cara meningkatkannya?
Jawab:
APBD Indramayu tahun 2013 sekitar 2,016 trilyun dengan PAD hanya sekitar 144,6 milyar.
Jelas, PAD masih relatif rendah dibandingkan dengan total APBD. PAD/APBD bisa ditambah dengan setidaknya tiga cara: 1. Mengurangi belanja rutin, 2. Menambah sumber pemasukan, dan 3. Mencegah kebocoran.
Cara pertama, meski tidak menambah nominal APBD, mengurangi belanja rutin (gaji PNS, biaya dinas, dll) akan meningkatkan alokasi dana untuk anggaran pembangunan (membuat jalan, mengembangkan UKM, dll).
Kalau dilihat sekilas, lebih dari 50% APBD Indramayu digunakan untuk belanja rutin. Jelas ini kurang baik.
Cara kedua, menambah sumber pemasukan berarti akan meningkatkan jumlah PAD itu sendiri. Mendorong berkembangnya UKM bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. UKM yang meningkat berarti akan meningkatkan pula kemandirian ekonomi masyarakat serta meningkatkan penerimaan di sektor pajak.
Cara ketiga, mencegah kebocoran jelas penting. Buat apa PAD besar tapi habis dikorupsi oleh aparatnya sendiri serta untuk membeli semua kemewahan dan fasilitas yang tidak perlu.
2. Punya gagasan yang ditawarkan bagaimana mengatasi PEKAT (penyakit masyarakat) dan layanan pendidikan dan kesehatan yang lebih murah di Indramayu?
Jawab:
PEKAT seperti prostitusi mungkin akan sulit kalau dihilangkan sama sekali, yang bisa dilakukan adalah dengan menekan jumlahnya sekecil mungkin.
Kalau menurut saya, pendekatan menyeluruh harus dilakukan. PEKAT tidak bisa hilang dengan hanya mengeluarkan perda anti-prostitusi, misalnya.
Apa yang memicu PEKAT juga perlu diatasi. Sederhananya, jika tingkat perekonomian baik dan pendidikan cukup, seorang wanita kemungkinan tidak akan tertarik menjadi WTS.
Sebaliknya, seorang yang miskin dan putus sekolah mungkin akan terjerumus ke lembah hitam.
Masalah PEKAT lain akan cukup efektif jika didekati dengan cara yang sama.
Karena kesehatan dan pendidikan merupakan hak semua warga negara, maka negara wajib ikut campur tangan untuk memastikan hak tersebut diperoleh oleh warga yang tidak mampu.
Jadi dalam konteks Indramayu, harus ada anggaran mencukupi untuk mendukung warga termiskin untuk mendapatkan dua hal tersebut.
Bentuk bantuan ini bisa berupa keringanan biaya langsung atau pendidikan gratis.
Negara yang telah maju seperti Amerika saja mengeluarkan program sosial yang populer disebut Obamacare. Apa yang membuat Indonesia/Indramayu tidak melakukannya?
3. Bagaimana cara Anda menciptakaan peluang kerja untuk para pemuda di Indramayu?
Jawab:
Menurut saya, kita tidak bisa bergantung sepenuhnya pada pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Sekuat apapun pemerintahnya, mereka tetap punya keterbatasan serta memiliki banyak masalah yang juga harus diselesaikan.
Artinya, inisiatif dari masyarakat juga diperlukan yaitu dengan mencetak lebih banyak pengusaha (entrepreneur).
Sebagai perbandingan, komposisi entrepreneur di Amerika mencapai 20%, di Singapura 15%, Korea Selatan bahkan hingga 40%.
Bandingkan dengan komposisi entrepreneur di Indonesia yang hanya 1,9%.
Selain menciptakan lapangan kerja, peran pengusaha juga penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, mempertinggi kemandirian, dan menciptakan daya saing yang lebih tinggi pada suatu negara.
Pemerintah bisa campur tangan dalam mencetak pengusaha dengan memberikan berbagai insentif pajak, kemudahan perijinan, atau kredit modal berbunga rendah.
Selain itu, entrepreneur juga sudah saatnya masuk dalam mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi atau SMA.
4. Menurut Anda, apa saja yang harus dibenahi dari kinerja DPRD Indramayu saat ini?
Jawab:
Yang perlu dibenahi dari DPRD Indramayu terutama adalah kualitas SDM-nya.
Bagaimana mereka bisa menjalankan semua fungsi dengan baik jika tidak memiliki kompetensi atau kualifikasi cukup.
Padahal, para anggota dewan diharuskan mampu menelurkan peraturan yang menaungi kepentingan banyak orang sekaligus mengelola APBD yang jumlahnya trilyunan.
Sayangnya, memperbaiki kualitas SDM ini tidak hanya melibatkan internal lembaga DPRD, melainkan juga parpol sekaligus masyarakat pemilih.
Betul, semua WNI berhak dipilih menduduki posisi publik tanpa memperhatikan tingkat pendidikan, misalnya. Artinya mau lulusan SMA atau profesor memiliki hak yang sama untuk dipilih.
Namun, parpol sebagai organisasi politik memiliki ‘kewajiban moral’ untuk mengajukan kader atau calon terbaiknya.
Begitu juga pemilih. Pemilih idealnya mengenal calon wakilnya dan memilih berdasarkan profil dan kemampuan, bukan berdasarkan janji materi (politik uang).[]