Beberapa hari lalu, saya mengunjungi Emery Coal Mine.
Sesuai namanya, ini adalah tambang batubara bawah tanah yang terletak di Emery County, Utah. Perjalanan dari Salt Lake City butuh waktu sekira 3 jam.
Emery Coal Mine merupakan salah satu tambang yang dimiliki Consol Energy. Di Amerika, Consol Energy masuk 3 besar produsen batubara terbesar.
Dapat berkunjung ke tambang batubara bawah tanah jelas merupakan kesempatan bagus, sebab Indonesia tak banyak memiliki tambang batubara bawah tanah. Metode tambang yang digunakan Emery adalah “room and pillar”.
Penambangan dilakukan dengan menggali batubara dengan meninggalkan pilar sebagai penyangga. Pilar ini nantinya akan digali sedikit demi sedikit (robbing pillar) sambil berjalan mundur. Karena pilar sebagai penyangga juga digali atap terowongan akan dibiarkan runtuh.
Emery Mine menggunakan “continuous miner” sebagai alat gali. Continuous miner adalah alat gali yang dapat langsung memuat batubara ke alat angkut. Alat ini dilengkapi dengan gigi-gigi bor yang dipasang pada drum berputar untuk memotong batubara.
Sedang untuk alat angkut digunakan “shuttle car” bertenaga listrik. Secara sederhana, shuttle car mempunyai fungsi mirip truk yang mengangkut batubara ke tempat yang dituju.
Emery mempekerjakan sekitar 150 orang yang dibagi dalam 3 shift. Sebagian besar pekerja tinggal di Emery County dan sebagian lagi tinggal di Price, sebuah kota kecil terdekat.
Meski terdekat, tetap saja Price ini berjarak sekitar 100 km dari Emery. Tapi jangan dibayangkan jalan yang dilalui semacet seperti di Jakarta. Jarak sejauh itu bisa ditempuh dalam waktu satu jam karena jalan yang lengang tanpa kemacetan.
Sebenarnya cadangan Emery memungkinkan ditambang menggunakan metode tambang terbuka. Akan tetapi berdasar berbagai pertimbangan -perijinan, reklamasi, dll- mereka memutuskan menggunakan cara penambangan bawah tanah meski memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dan produksi yang lebih rendah dibanding tambang terbuka.[]
Tulisan terkait: